Ini sebuah
cerita tentang gadis biasa aja yang temannya dikit dan seorang pemimpi besar. Mimpinya
memiliki sebuah teman banyak di kota kelahirannya yang sempat ditinggalkan saat
SMA. Dari awal bukannya tidak punya teman, tetapi hubungan yang tidak pernah
dipupuk akan terkikis juga lama-kelamaan. Terkadang, gadis ini terlihat seperti
anak kucing yang terus bergelung dikaki orang yang disukai. Atau, terkadang
menjadi seperti permen karet yang tak sengaja menempel di rambu, menggaunggu,
perlu dibuang. Gadis ini sadar, dia harus berhenti mengharapkan hubungan yang
manis lagi dengan orang-orang yang dianggapnya teman. Dia memutuskan untuk tak
datang lagi kepada mereka yang tak menganggapnya. Dia memutuskan untuk membuat
hubungan baru. Menjalin pertemanan yang lebih luas. Dunia itu luas.
Suatu saat gadis
ini ikut dalam suatu organisasi kemahasiswaan daerah di mana dia berkuliah. Pada
awalnya tidak yang banyak ikut organisasi ini. Si gadis berpikir inilah caranya
dia mendapatkan banyak teman. Oleh karena itu, mulai dari teman terdekat yang respect terhadap si gadis diajak untuk
meramaikan organisasi ini. Memang perlu kerja keras untuk membangun organisasi
yang sempat tidur. Mulai dari dana yang
tidak ada sama sekali hingga SDM nya yang tidak ada. Si gadis tetap berjalan
dengan teman-teman barunya. Pada akhirnya, kerja keraslah yang mempersatukan si
gadis dengan teman-teman barunya. Si gadis sekarang mendapat banyak teman.
Bahkan lebih
jauh dari mendapatkan teman, si gadis mendapatkan pengalaman-pengalaman yang
berharga. Merasakan apa itu kebanggaan. Belajar menjalin hubungan persahabatan
kembali. Yah, dia move on. Karena teman-temannya
ini mimpi-mimpinya tercapai. Dari dunia si gadis yang sempit menjadi dunia yang
begitu besar dan berwarna. Dari si pemimpi menjadi pemimpin di hidupnya. Semua ini
karena teman-temannya. They’r the killer of her dreams.
Terima kasih
teruntuk teman-teman tercinta di PAMELO (Paguyuban Mahasiswa Magetan di Solo)!